MANADO, 1 APRIL 2024 – Sulawesi utara (Sulut), untuk Maret 2024 pada Februari 2024 atau untuk bulan ke bulan (month to month) (mtm), mengalami inflasi sebesar 1,07 persen.
Komoditas beras, kembali menjadi pendorong terbesar inflasi Nyiur melambai, dengan andil sebesar 0,78 persen, disusul oleh cabe rawit sebesar 0,43 persen, kemudian angkutan udara sebesar 0,12 persen, telur ayam sebesar 0,06 persen dan kue basah sebesar 0,05 persen. Dalam rilis berita resmi statistik di Bulan April 2024, Kepala Badan Pusat Statistik(BPS) Sulut, Asim Saputra menjelaskan tingkat inflasi untuk mtm tertinggi terjadi di Kota Kotamobagu sebesar 1,72 persen dengan komoditas beras sebagai penyumbang inflasi terbesar. Kemudian Minut dengan 1,10 persen, Manado juga 1,10 persen dan Minahasa Selatan sebesar 0,53 persen dengan cabe rawit sebagai pendorong inflasi,” tutur Asim, di kegiatan bulanan yang digelar di Kantor BPS Sulut, Manado siang tadi.
Tidak hanya itu, Asim juga mengurai tentang Nilai Tukar Petani (NTP) Sulut pada bulan Maret 2024, yang turun 2,84 persen menjadi 111,88 dibandingkan dengan bulan Februari 2024 yang bernilai 115,15. Perubahan NTP ini, sebutnya adalah nilai Indeks Harga yang diterima Petani (It) mengalami penurunan, sementara nilai Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) mengalami kenaikan. “Indeks Harga yang diterima Petani (It) turun sebesar 1,21 persen sementara Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) naik sebesar 1,67 persen,” jelasnya lagi. (graceywakary)