BI Sulut Perkuat UMKM dan Petani dengan Program Wanua Patua 2025

Deputi Kepala Perwakilan BI Sulut Renold Asri, saat memberikan sambutan di Pembukaan Program dan Kurasi produk Wirausaha Unggulan Sulawesi Utara (Wanua), dan Petani Unggulan Sulawesi Utara (Patua) tahun 2025, kemarin dan akan berlangsung hingga hari ini di Hotel Luwansa, Manado.

MANADO, 7 FEBRUARI 2025 – Pasca-Covid 19,  Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dan pertanian menjadi sektor penggerak ekonomi di Sulawesi utara (Sulut).

 

Bacaan Lainnya

Inilah yang membuat Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulut, terus mendorong UMKM dan para petani makin maju, melalui serangkaian program penguatan. Seperti program dan kurasi produk Wirausaha Unggulan Sulawesi Utara (Wanua), dan Petani Unggulan Sulawesi Utara (Patua) di tahun 2025, yang dibuka kemarin dan berlangsung hingga hari ini di Hotel Luwansa, Manado. Deputi Kepala Perwakilan BI Sulut Renold Asri dalam sambutannya menjelaskan dua program yang awalnya diluncurkan pada 2020 lalu ini dengan sebutan WUBI PUBI ini, telah menjadi wadah pemberdayaan wirausaha dan petani di Sulut untuk meningkatkan kapasitas, kapabilitas, dan daya saing mereka.

 

“Saat ini Program Wanua dan Patua telah memasuki tahun ke-6, dan telah menjadi bagian dari strategi utama Bank Indonesia dalam memperkuat sektor UMKM sebagai pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi daerah. Tahun ini, program Wanua Patua dilakukan beberapa penyempurnaan yang menitikberatkan pada  aspek penguatan, inklusivitas dan kolaborasi dan ” jelasnya. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing serta menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi, kata Renold sehingga memacu agar produk yang dihasilkan mampu bersaing hingga ke pasar global. Aspek inklusivitas sendiri disebutnya sebagai program pelatihan bagi Wanua dan Patua dengan melibatkan tidak hanya UMKM binaan Bank Indonesia, tetapi juga UMKM mitra dan non-binaan.

Baca juga  Manjo ke Urban Economic Fest di Museum BI Sulut

 

Sementara aspek kolaborasi akan dilaksanakan melalui kolaborasi dengan berbagai stakeholder baik sebagai mitra kerja, fasilitator, narasumber, maupun sebagai peserta. “Kami ingin memperkuat sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, akademisi, komunitas, dan sektor swasta, guna mengoptimalkan jangkauan serta dampak program,” katanya. Diuraikan juga, antusiasme tahun ini dari pelaku usaha dan petani Sulut terhadap program ini dengan terdapat total pendaftar mencapai 187 orang (128 Wanua dan 60 Patua), sejak prose rekrutmen dibuka pada 10 Desember 2024 hingga 17 Januari 2025 lalu. Saat dilakukan seleksi administrasi yang cukup ketat, terpilih total 133 peserta yang mengikuti kegiatan kurasi kali ini. Terdiri dari 47 peserta calon Wanua 2025, 26 peserta calon Patua 2025 serta 60 peserta alumni Wanua eksisting yang mendaftarkan diri untuk mengikuti proses kurasi demi meningkatkan kualitas dan daya saing produk mereka.

 

Pelaksana Tugas Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Sulut Tahlis Gallang mengatakan terpilihnya Wanua dan Patua 2025 ini menjadi spesial bagi Wanua dan Patua baru. Sebab, katanya, menurut data Dinas Koperasi dan UKM Sulut, hingga akhir Desember 2024 ada 390-an ribu UMKM terdata melakukan usaha. “Manfaatkan sebaik mungkin kesempatan ini,” ujar Tahlis yang juga Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulut, sambil menambahkan Dinas Koperasi UKM provinsi dan kabupaten/kota tidak memiliki binaan khusus. Tapi menjadi tanggung jawab mutlak mitra pelaku usaha tersebut.

Baca juga  Potong Tumpeng Warnai HUT ke--79 Korps Brimob di Mako Brimobda Polda Sulut

 

Untuk itu, dia pihaknya akan memfasilitasi mulai dari akses permodalan perbankan dan non perbankan, akses legalitas usaha dari non formal ke formal lewat penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB), akses pemasaran termasuk pola bisnis konvensional ke digital lewat e-Commerce, dan sesuai amanat kebijakan pemerintah bahwa belanja pemerintah 40 persen untuk UMKM. Diketahui, pada kurasi tahun ini, BI Sulut menghadirkan kurator skala nasional yang merupakan pakar di bidangnya masing-masing yaitu Chef Adie Miartadi (Kurator UMKM makanan dan minuman), Wignyo Rahadi sebagai (Kurator UMKM fashion/wastra dan Kriya), dan kurasi aspek SDM yakni Desrida Tokenta Sitepu dan Toto Budiharto dari IDAS Pelatih Indonesia. (graceywakary)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Manadones di saluran WHATSAPP

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *