MANADO – Rangkaian doa dan dentungan khas, terdengar begitu menyatu dengan upacara Melasti yang digelar siang kemarin (3/3), di Taman Godbless di Boulevard Manado. Ratusan umat Hindu, yang hadir terlihat begitu khusuk mengikuti upacara sakral ini, yang menjadi satu kesatuan dari rangkaian upacara menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1941 yang jatuh pada tanggal 7 Maret 2019 nanti.
Ketua Parisada Hindu Sulawesi Utara (Sulut), Suryono pada redaksi mengemukakan, Melasti adalah upacara penyucian diri dan alam. “Upacara Melasti dilaksanakan untuk membersihkan atau menyucikan pratima dalam wujud daksina Lingga atau simbol-simbol dari stana Tuhan. Dan makna upacara ini, untuk membersihkan tubuh dan jiwa manusia beserta alam, dengan jalan menghayutkan semua kotoran menggunakan air kehidupan. Selain itu, upacara ini juga bertujuan juga untuk memohon kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar umat diberi kekuatan dalam melaksanakan rangkaian Hari Raya Nyepi, nanti” jelasnya.
Dia juga mengungkapkan ada empat hal yang ingatkan pada upacara ini yaitu umat terus meningkatkan baktinya kepada Tuhan. Kedua, membangkitkan bakti untuk membangun kepedulian terhadap sesame dengan ikut meringankan bebas penderitaan sesama melalui tindakan nyata. Ketiga, adalah untuk menguatkan diri dengan membersihkan kotoran rohani sendiri. Keempat, ikut serta menjaga dan melindungi alam.
Sementara itu, Ketua Parisada Hindu Kota Manado Ida Ketut Alit mengatakan, dalam upacara ini juga akan melenyapkan segala kekotoran yang ada dalam diri dan alam semesta, seperti penderitaan dan kesenjangan sosial. Dan memohon Tirta Amertha (air suci) kehidupan di tengah-tengah samudera. “Semoga umat Hindu yang akan merayakan Nyepi sudah menyucikan diri dan alam,” ujarnya.
Dari pantauan, prosesi dari upacara ini dimulai dengan iring-iringan umat menuju sumber area pantai. Terlihat juga aneka sesaji berupa hasil bumi turut dibawa oleh umat yang hadir, sembari berjalan beriringan diringi tabuhan. Di akhir upacara ini, beragam sesaji ini dilarung ke laut. Kemudian dilanjutkan dengan prosesi pengambilan air suci untuk membersihkan sarana upacara. Selanjutnya, dilaksanakan sembahyang bersama. (charencia repie)