MANADO – Potensi Sulawesi Utara (Sulut) untuk makin berkembang dan maju dibanding daerah lainnya di Nusantara, sangat luar biasa, ini terbukti dengan pertumbuhan ekonomi (PE) daerah ini pada 2018 lalu mencapai 6,01 %.
Diungkap oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulut, Arbonas Hutabarat dalam Seminar Nasional “Mendorong Investasi yang Mendukung Sektor Industri di Provinsi Sulawesi Utara” di Manado yang digelar kemarin, data yang ada memperlihatkan bahwa dalam beberapa periode terakhir ini terlihat perekonomian Sulut, masih dapat didorong lebih tinggi.
“Perkembangan terakhir, perekonomian Sulawesi Utara tahun 2018 tumbuh sebesar 6,01%. Pertumbuhan tersebut merupakan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara terendah selama 5 tahun terakhir. Perlambatan konsumsi rumah tangga dan investasi ditengarai menjadi penyebab utama perlambatan pertumbuhan ekonomi tersebut. Namun kami menyakini Sulut mampu tumbuh lebih dari 6 persen karena yang terjadi saat ini belum bisa dikatakan maksimal,” kata Arbonas.
Menurutnya, dilihat dari berbagai aspek pendorong PE makin baik, salah satunya dari pertumbuhan investasi, khususnya di sektor industri potensial. “Untuk itulah kami akan menggandeng Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Manado Sulut, untuk berkontribusi memberikan jalan dan masukan agar Sulut makin baik dan makin maju,” tambah Arbonas, sembari menyebut seminar yang digelat ini salah satu bagian untuk memberikan masukan dan solusi-solusi konkrit terutama dalam hal meningkatkan daya saing investasi di Sulawesi Utara.
Ini juga dibenarkan oleh salah satu anggota dari Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI), Edhie Purnawan. Dia melihat potensi untuk Sulut makin maju makin terdepan sangat besar karena memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang mumpuni. “Kehadiran ISEI dan kerja sama dengan BI, maka prospek menjadikan Sulut makin maju dan bekembang menjadi daerah potensial untuk investasi yang berdaya saing, itu terbuka lebar,” katanya. (graceywakary)
