MANADO – Dari data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara (Sulut) siang tadi, kemiskinan di Nyiur Melambai per September 2019 lalu ternyata mengalami pengurangan yang luar biasa dibanding pada Maret 2019 lalu.
Tidak tanggung tanggung, angka kemiskinan berkurang sekira 7,51 persen alias sekitar 3,1 ribu orang alias hidup diatas sangat miskin dan miskin. Menurut Kepala BPS Sulut, Ateng Hartono hal ini bisa makin ditekan dan berkurang jika semua instansi pemerintahan dan masyarakat Sulut saling mendukung.

“Dua hal yang mempengaruhi untuk menekan kemiskinan adalah pendapatan penduduk nya yang ditingkatkan dan kedua adalah menjaga inflasi. Membuka pasar pasar baru hingga adanya peluang untuk tenaga kerja, ” kata Ateng dalam konfrensi pers BPS secara nasional usai telekonfrensi.
Ateng juga menambahkan bahwa salah satu komoditas andalan Sulut, dari turunan kelapa yaitu kopra mampu menjadi salah satu pendukung untuk peningkatan pendapatan warga terutama warga yang memiliki lahan pertanian perkebunan kelapa. “Kopra terus menjadi komoditas unggulan karena permintaannya minyak kelapa dari luar negeri terus ada dan meningkat,” tambahnya.
Sementara itu, Kabid Pemerintahan Sosial dan Budaya di Bapeda Sulut, Feibe Rondonuwu menyebutkan bahwa program ODSK akan terus digiatkan untuk mendukung dan menjadikan Sulut makin maju dan makin baik di tahun 2020 ini. (graceywakary)