AIRMADIDI — Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam), haruslah menjadi bagian yang terbaik dalam setiap tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) baik gubernur dan wakil gubernur dan bupati dan wakil bupati di Kabupaten Minahasa Utara (Minut).
“Saat dilantik sebagai Panwascam maka kita adalah milik utuh dari masyarakat, lepas dari kepartaian atau partai. Kita adalah mata dan telinga dari demokrasi. Netral adalah hal wajib dan harus kita patuhi dan hormati,” tutur Ketua Bawaslu Minut, Simon Awuy siang tadi di ruang kerja nya di Kantor Bawaslu Minut di Kelurahan Sukur. Tugas seorang Panwascam yang terutama adalah mengawasi adanya indikasi pelanggaran dalam tahapan pilkada. Walau begitu, lulusan Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), menyebut untuk tidak takut berkomunikasi dengan warga terkait dengan prosea pilkada. “Tentu dengan batas kewajaran. Selain itu, Panwascam harus membatasi diri jika punya hubungan erat dengan calon dalam arti kata jangan menyimpang dari apa yang menjadi tanggung jawab,” tegas Awuy.
Selain itu, Awuy juga berharap agar Panwascam saat di lapangan bisa menjaga emosi sehingga tidak tercipta hal yang tidak diinginkan. Memang diakui Awuy menjadi Panwascam tidak gampang, sehingga kita perlu mengenali diri kita sendiri. “Panwascam merupakan harapan masyarakat terutama dalam menciptakan Pilkada yang berintegritas. Untuk itu saya berharap sekali lagi agar Panwascam bisa bekerja pada Pilkada ini sesuai dengan kewajiban dan selalu menjaga integritas dan kredibilitas serta tunduk ha pada aturan yang berlaku,” pesan Awuy sembari mengingatkan agar Panwascam selalu menjaga nama baik lembaga. (graceywakary)
