BI Gandeng Pemprov Sulut dan Pemda se– BMR Memulai Gerakan Pengendalian Inflasi 2023

MANADO, 28 FEBRUARI 2023 – Bank Indonesia (BI), bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi utara (Sulut) dan pemerintah kabupaten kota di Bolmong Raya (BMR), siang tadi resmi memulai gerakan pengendalian inflasi Sulut.

 

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini, diawali dengan operasi pasar dan sidak pasar bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), dan Bulog serta digitalisisasi pasar bersama BNI, BRI, Mandiri dan BSG yang diikuti dengan pemenuhan jaringan nirkabel (wifi) oleh Telkom di Pasar 23 Maret. Para pemegang kebijakan ini seperti Pemprov Sulut, diwakili langsung oleh Asisten II Setda Sulut Praseno Hadi, Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Sulut Andry Prasmuko, Wakil Wali kota Kotamobagu Nayodo Koerniawan, bersama pimpinan perbankan, Telkom dan Tokopedia.

Baca juga  BI Sulut Ikut Tampil TOF di TIFF 2024

 

Tidak hanya sidak, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pencanangan perluasan gerakan “Marijo Bakobong” melalui pembagian 350 ribu bibit bawang merah, cabe dan tomat pada keluarga pra-sejahtera dan kelompok tani yang tersebar di 15 Kabupaten dan Kota di Sulut. Ada juga launching Klinik Pertanian pendampingan langsung oleh Pengusaha Tani Unggulan Bank Indonesia (PUBI), dan Kompetisi Marijo Bakobong.

 

“Sinergi, komitmen dan koordinasi seluruh pihak menjadi kunci keberhasilan pengendalian inflasi yang berkesinambungan,” kata Prasmuko dalam siaran pers BI pada MANADONES sore tadi. Dia, juga menyampaikan ia menyampaikan apresiasi pada seluruh pimpinan pemda, beserta jajaran yang telah mendukung kegiatan Gerakan Pengendalian Inflasi Sulawesi Utara 2023. “Seluruh usaha pengendalian inflasi diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi, dan membawa kebermanfaatan bagi masyarakat Sulut,” terangnya.

Baca juga  Presiden Tinjau Bahan Pokok di Pasar Cekkeng Bulukumba Sulsel

 

Prasmuko kemudian mengungkap, upaya pengendalian inflasi di Sulut pada tahun 2022 telah membuahkan hasil yang baik, terlihat dari inflasi Kota Manado yang terkendali dan berada pada rentang sasaran yaitu sebesar 4,00% (yoy) pada akhir tahun 2022. Untuk itu, pada tahun 2023, terangnya inflasi di Sulut masih dihadapkan dengan beberapa potensi kenaikan yang salah satunya berasal dari kenaikan harga bahan pangan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, tambah Andry adalah sekaligus sebagai inisiasi langkah lanjutan dari upaya pengendalian inflasi pada Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan atau  (GNPIP) tahun 2022. (graceywakary)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Manadones di saluran WHATSAPP

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *