JAKARTA, 14 FEBRUARI 2025 (ANTARA) – Penulis Putu Oka Sukanta mengatakan melalui buku cerpen “Mata Harumi” pihaknya berharap pembaca dapat melihat sosok perempuan dari sudut pandang yang berbeda.
“Saya hanya menyampaikan refleksi-refleksi masalah perempuan yang diolah dengan imajinasi atau estetika. Saya mengharapkan bahwa pembaca yang sudah mempunyai kesadaran kukuh terhadap perempuan, bisa berpikir balik dan mempertimbangkan untuk membangun kecerdasan yang lebih,” kata Putu Oka Sukanta di Jakarta, Jumat. Putu Oka Sukanta adalah penulis buku cerpen “Mata Harumi”. Dia mengatakan bahwa “Mata Harumi” adalah cerita fiksi. “Cerpen-cerpen dalam’ Mata Harumi’ adalah adonan antara realitas kehidupan dengan daya khayal saya, imajinasi saya, estetika saya, sehingga lahirlah cerpen-cerpen tersebut. Jadi ini adalah karya fiksi, bukan karya sejarah, tetapi sebuah buku yang terserah anda mau menggunakan untuk apa. Buku itu akan berjalan sendiri ke mana dia mau, tidak bisa lagi dikendalikan oleh pengarang maupun dikendalikan oleh pembaca,” kata Putu Oka Sukanta.
Kumpulan cerpen ini mengangkat pengalaman perempuan dari berbagai latar belakang sebagai gambaran dari realitas sosial, termasuk realitas keseharian perempuan yang masih berada dalam lingkar diskriminasi, kekerasan, hingga bentuk-bentuk ketidakadilan lainnya. Putu merupakan survivor tragedi 1965/1966 yang pernah mengalami masa-masa kelam karena kebijakan politik pemerintah saat itu. Meski demikian, Putu Oka Sukanta terus berkarya sebagai seniman dan menghasilkan karya-karya sastra luar biasa hingga meraih Lifetime Achievement Award dari Ubud Writers and Readers Festival tahun 2022.”Mata Harumi” merupakan karya ke-30 yang dihasilkan Putu Oka Sukanta.
Pewarta : Anita Permata Dewi
Editor : Riza Mulyadi
