MANADO, 9 JANUARI 2024 – Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2024, dan program Mari jo Bakobong terus digalakan oleh oleh Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (KPw) Sulawesi utara (Sulut) dan Pemerintah Kota Manado, melalui penyebaran bibit bawang rica dan tomat atau barito.
Dan pagi tadi, dilakukan panen raya demplot bawang merah di lahan Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Istiqomah seluas seluas 3.000 m2, yang ada di Loreng Bailang Kecamatan Bailang Manado. Dalam panen raya ini, Kepala BI KPw Sulut, Andry Prasmuko, menjelaskan GNPIP 2024 dan Mari jo Bakobong merupakan bentuk untuk mendukung ketersediaan pasokan barito di Nyiur melambai. Dimana, BI Sulut melalui Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan Kota Manado, sejak tahun lalu telah menyalurkan sekira 300kg bibit bawang di lahan Ponpes. “Ini juga merupakan salah satu program pemberdayaan Pesantren oleh BI di Sulut. Selain bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan pangan internal pesantren, program demplot pada lahan seluas 3.000 m2 juga bertujun untuk memperkuat supply holtikultura di Kota Manado,” jelas Prasmuko didampingi Wakil Wali Kota Manado, dr Richard Sualang, dan Kepala Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan Manado, Sofyan.
Selain memberikan bibit, Prasmuko juga menguraikan KPw BI Sulut ikut memfasilitasi bantuan teknis persiapan dan pengolahan lahan, serta sarana produksi untuk perawatan tanaman. Pendampingan teknis seperti pengukuran unsur hara tanah, pengolahan lahan, penanganan hama/penyakit, pembuatan pupuk organik, dan lainnya dilaksanakan langsung oleh Petani Unggulan Bank Indonesia (PUBI) komoditas bawang merah dari Kotamobagu melalui Klinik Pertanian, terangnya. Wawali Sualang juga menyebut, Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan Kota Manado juga turut mendukung program Demplot ini dengan menyediakan traktor untuk proses pematangan tanah. Sementara Ponpes Darul Istiqomah sendiri, berperan dalam penyediaan lahan dimana para santri melaksanakan penanaman dan perawatan bawang merah sejak Oktober 2023. (graceywakary)