AIRMADIDI, 21 FEBRUARI 2021 — Mediasi yang digelar di Polres Minahasa utara (Minut), antara para penambang rakyat yang tergabung dalam koperasi legal, warga Tatelu, pemilik tanah di Tatelu dan PT Meares Soputan Mining (MSM)/PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN), berjalan alot.
Pasalnya, dalam pertemuan yang ini, para pihak yang hendak bersengketa mempertahankan argumennya masing masing. “Kami tidak ingin tanah diganggu oleh aktivitas perusahaan tambang. Karena tanah kami tidak kami serahkan pada mereka,” kata Jessy salah satu perwakilan warga pemilik tanah yang ada di Tatelu.
Begitu juga pernyataan dari perwakilan dari penambang emas anggota Koperasi Batu Emas Tatelu, Hendry Walukouw. “Kami tidak ingin aktivitas kami diganggu, kami memiliki ijin menambang,” kata Hendry, yang juga adalah ketua koperasi ini, sembari mengeluarkan surat yang berisikan pernyataan sikap para penambang yang tergabung dalam koperasi berbadan hukum di Tatelu.

“Intinya, selama MSM/TTN beraktivitas tidak boleh menganggu aktivitas kami sebagai penambang takyat dan sosialisasi kegiatan mereka harus dilakukan lagi agar diketahui,” tegas Hendry, yang kini menjabat sebagai wakil rakyat yang duduk di DPRD Sulut, sambil menyebut ada 25 Ha area Wilayah Penambangan Rakyat (WPR) yang dikelolah oleh koperasi yang diketuainya.
Pihak MSM/TTN, yang dihadiri langsung oleh Presiden Direktur (Presdir), David Sompie tak mau kalah dengan menyebutkan bahwa, pihak perusahaan melakukan kegiatan yang tidak melanggar hukum dan aturan yang ada. Walau begitu, Sompie mengakui jika ada tanah milik warga Tatelu yang sudah disepakati melalui kesepakatan bersama dimana MSM/TTN bisa melakukan kegiatan tambangnya. “Kami sudah ada kesepakatan dengan pemilik tanah bahwa tanah tersebut bisa kami gunakan untuk kegiatan perusahaan kami, sambil menunggu proses administrasi dilakukan secara benar,” tutur Sompie, dimana disebutkan ada 30 Ha tanah si Tatelu yang sudah mereka proses untuk kegiatan tambang.
Dari pantauan, Kapolres AKBP Grace Rahakbau didampingi Dandim Bitung serta perwakilan dari Pemprov Sulut dan Plh Bupati Minut, Jemmy Kuhu terlihat mendengarkan semua argumen ini dengan seksama. (graceywakary)





