PARA LELLE, 11 JUNI 2025 – Pagi hari tadi, salah satu prosesi adat yang wajib dilakukan oleh para tetua dan tokoh masyarakat Kampung Para Lelle, Tatoareng Kabupaten Kepulauan Sangihe untuk menggelar proses adat Seke Maneke yaitu Mencari Elise atau janur, resmi dilakukan pada pukul 09.00 Wita.
Proses Mencari Elise ini adalah salah satu yang utama dan tidak boleh dilupakan atau wajib dilakukan, karena tanpa Elise yang baik dan kokoh, maka prosesi adat Seke Maneke, mencari berkat dari Yang Kuasa melalui pengkapan ikan serentak di pantai tidak bisa berlangsung.
Pada MANADONES, Kapitalaung (Kepala Desa) Kampung Para Lelle, Elengkey Nesae menjelaskan Mencari Elise, memang harus dilakukan sehari sebelum kegiatan agar Elise atau janur sudah biasa diolah atau dbuat sebagai pagar alami sekaligus pemaggil ikan. “Tanpa Elise, maka prosesi ini tidak akan berjalan. Karena Elise adalah salah satu alat dari alam untuk digunakan dalam ritual adat Seke Maneke,” jelasnya.
Janur yang akan dicari adalah janur muda yang terlihat sehat dan kokoh, dan ini ditentukan oleh para tetua. Prosesi Mencari Elise sendiri amat menarik, karena dilakukan langsung oleh para tetua sambil mendaraskan doa untuk Elise yang baik dan bisa menyukseskan Seke Maneke, yang digelar oleh Kampung Para Lelle dengan dukungan langsung dari Wildlife Conservation Society (WCS), yang berkolaborasi bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi utara (Sulut). “Kami melihat Kampung Para Lelle sebagai Desa Wisata yang harus terus didorong untuk menjadi kawasan yang ramah linkungan, ramah penangkapan dan ramah pada wisatawan dengan tetap mempertahankan kondisi alamiah yng telah ada,” kata Koordinator WCS di Kampung Para Lelle, Elisa Lengkong. (gracey wakary/agung koyongian)
